BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

featured
randomposts3

Padang Rancak

PADANG RANCAK/block-1

PENDIDIKAN

PENDIDIKAN/block-2

PARIWISATA

PARIWISATA/block-2

NASIONAL

NASIONAL/block-1

EKONOMI

EKONOMI/block-3

Latest Articles

Dali, Keju Batak dengan Ektrak Daun Alo-alo

Dokumentasi : Ayu Wandira 
Dilatar belakangi oleh minimnya data ilmiah tentang pembuatan keju batak atau dali, seorang mahasiswi UNAND (Ayu Wandira, Peternakan /2014) melakukan penetian pada proses pembuatan Dali, keju tradisional dari Tapanuli Utara, provinsi Sumatera Utara.

Ayu menyadari bahwa Indonesia memiliki banyak budaya dan tradisi serta makanan tradisional sebagai bukti keragaman. Namun, tak banyak referensi ilmiah yang menyuguhkan informasi mengenai proses pembuatan makanan tradisional terutama informasi tentang proses pembuatan dali.

Diolah dari susu kerbau dali memiliki bentuk seperti keju dengan warna putih yang khas. Biasanya digunakan masyarakat untuk makanan ketika upacara adat. Di Sumatera Utara dali biasanya disajikan dengan di arsik dengan rempah yang khas dengan tujuan sebagai pengganti lauk.

Dalam penelitiannya Ayu menggunakan koagualan yang  berasal dari ekstra daun tanaman agave sisakan atau yang lebih dikenal dengan alo-alo. Tanaman agave sisalana/Alo-alo memiliki kandungan enzim protease jenis sulhidril yaitu 3,5987 u/ml.  Tanamannya ini juga terdiri dari 20℅ karbohidrat nonton struktural. Setelah diteliti penggunaan ekstrak daun alo-alo ternyata memberikan hasil terbaik dengan penambahan 3% dari berat susu dan dipanaskan pada suhu 65°c dalam waktu 30 menit.

(Sabai)

Pelapor PBB Desak Komunitas Internasional untuk Tekan Israel

( pict from google)

Pelapor khusus PBB untuk situasi di Palestina Michael Lynk mendesak komunitas internasional meminta pertanggung jawaban Israel atas pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukannya. Hal itu dia utarakan setelah berkunjung ke Yordania selama sepekan dan bertemu dengan sejumlah organisasi HAM Palestina dan Israel.

Dalam pernyataannya, dia mengaku menyayangkan keputusan Israel yang tak mengizinkannya masuk ke negaranya. Menurut dia hal itu bertentangan dengan kewajiban Israel sebagai anggota PBB.
“Sekarang adalah waktunya bagi komunitas internasional untuk meminta pertanggung jawaban Israel sepenuhnya atas tindakannya dan untuk menentukan apakah peran Israel sebagai kekuatan pendudukan telah melewati garis merah terang menjadi ilegal,” ujarnya, dikutip laman Anadolu Agency, Sabtu (13/7).

“PBB telah menyatakan dalam banyak kesempatan bahwa permukiman ilegal Israel, aneksasinya atas Yerusalem Timur adalah melanggar hukum dan pelanggaran HAM-nya terhadap warga Palestina melanggar perjanjian internasional,” kata Lynk menambahkan.

Pada akhir Juni lalu, Lynk mengatakan pendudukan Israel atas Palestina harus diakhiri dalam lingkup hukum internasional. Menurutnya, tak ada cara lain yang dapat ditempuh untuk menuntaskan perselisihan antara kedua negara tersebut.

“Tanpa kerangka hukum internasional, rencana perdamaian apa pun, termasuk proposal yang akan datang dari Amerika Serikat (AS), akan membentur kumpulan realisme politik,” ujar Lynk.

Dia mengungkapkan setiap rencana perdamaian Timur Tengah yang disodorkan selama lima dekade terakhir, seluruhnya berujung kegagalan. “Sebagian besar karena mereka tidak secara serius mendesak pada pendekatan berbasis hak untuk perdamaian antara Israel dan Palestina,” ucapnya.

Menurut Lynk, terdapat enam prinsip yang sangat penting dalam proses perdamaian Israel dengan Palestina, antara lain tentang hak asasi manusia (HAM), penentuan nasib sendiri, pencaplokan lahan, permukiman ilegal, keamanan, dan nasib pengungsi Palestina.

“Jika rencana perdamaian gagak mengintegrasikan prinsip-prinsip ini, hal itu pasti akan mengalami nasib yang sama seperti pendahulunya dan membuat konflik lebih mengakar dan kehilangan harapan daripada sebelumnya,” kata Lynk.

“Konsensus internasional saat ini mendukung solusi dua negara, yang membutuhkan negara Palestina yang berdaya, berdampingan, dan berdaulat penuh, berdasarkan perbatasan Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” ujar dia menambahkan.

( sumber: republika)

BPW Ar Risalah Sumbar Dikunjungi BWI Pusat


Badan Pengelola Wakaf (BPW) Ar Risalah Sumatera Barat menerima kunjungan dari Badan Wakaf Indonesia (BWI) Pusat, Kamis (4/7). Hadir diantaranya Hendri Tanjung dan Ahmad Nizar yang merupakan Ketua dan Staf Divisi Pembinaan dan Pemberdayaan Nazhir.

Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor Yayasan Waqaf Ar Risalah, ketua yayasan , Arwim Al Ibrahimy menyampaikan bahwa Ar Risalah saat ini sedang menuntaskan persiapan menyambut tahun ajaran baru 2019-2020. Ia juga menyinggung berbagai capaian wakaf Ar Risalah sejak tahun 2004, diantaranya luas tanah wakaf Ar Risalah yang saat ini sudah mencapai 10 hektar, termasuk rancangan pengembangan dan pengelolaan, seperti pendirian kampus Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI).

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Badan Pengelola Wakaf Ar Risalah, Mulyadi Muslim. Ia jugamenyampaikan beberapa inovasi baru BPW dalam penghimpunan dan pengelolaan asset wakaf.

“Ar Risalah sudah bisa menerima wakaf uang dan terus melakukan sosialisasi. BPW juga baru saja menerima wakaf sebesar 500 juta rupiah, yang nantinya digunakan untuk membangun masjid di kawasan Ar Risalah” ujar Ketua Badan Pengelola Wakaf (BPW) Ar Risalah Sumbar.

Sementara itu Ketua Divisi Pembinaan dan Pemberdayaan Nazhir BWI, Hendri Tanjung, juga menyampaikan saat ini pihaknya tengah menggencarkan sosialisasi wakaf uang. Ia menyebutkan bahwa di beberapa kampus sudah mulai membuka peluang wakaf uang. Uang yang dikumpulkan nantinya didepositokan, dan dari deposito tadi dikelola menjadi aset wakaf. (Fatih)

4 Orang Mahasiwa UNP Ini Olah Kulit Kakao Jadi Minuman Praktis dan Ekonomis


4 Orang Mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) mengolah kulit kakao menjadi minuman praktis dan ekonomis. Mereka diantaranya Febri Yuliani  (Kimia 2016), Ernarisa Fitri (Kimia 2017), Zilzila Ulmi Davega (Kimia 2017) dan Annisa Yulindra (PGSD 2016). Berdasarkan rilis yang diterima melalui sosial media, Kamis (4/7), Pengolahan dan pemasaran kulit kakao sendiri berada Jalan Gajah V No. 9 Air Tawar Barat. Mereka juga dibimbing oleh salah satu Dosen Kimia di UNP yaitu Effendi, S.Pd, M.Sc  yang juga menjadi pembina produk mereka tersebut.

Febri Yuliani selaku Ketua Tim Pengolahan dan Pemasaran Kakao mengatakan Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi penghasil kakao terbanyak di Indonesia. Dengan urutan ke 4 penghasil kakao terbanyak, menjadikan limbah kulit kakao melimpah karena kurangnya pemanfaatannya. Jikapun ada pemanfaatan kulit buah kakao itu hanya sebagai pupuk kompos dan pakan ternak. Hal inilah yang menjadi  tantangan bagi generasi muda yang ingin memanfaatkan limbah kulit buah kakao ini menjadi suatu produk minuman yang bermanfaat. Bagaimana minuman herbal ini bisa bersaing dengan produk modern lainnya.

Oleh karena itu, mereka sebagai generasi muda ingin mengembangkan produk ini yaitu “Litao Herbal Drink”  sebagai  inovasi minuman herbal. Berdasarkan literatur yang telah mereka peroleh bahwa kulit buah kakao ini memiliki kadar antioksidan yang sangat tinggi bahkan 20 gram bubuk kulit buah kakao setara antioksidannya dengan satu buah manggis.

Luaran yang diharapkan dari produk PKM-K ini adalah terciptanya produk baru yang berbahan dasar dari kulit buah kakao yang memiliki rasa yang unik, paten sederhana, dan artikel ilmiah.

Berdasarkan literature ilmiah dan jurnal, kulit buah kakao mengandung senyawa fenolik yang berperan sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas yang menyebabkan penyakit regeneratif seperti  stroke, sakit jantung, kanker, penuaan dini, dll. Oleh karena itu mereka memiliki ide untuk kulit buah kakao menjadikannya suatu produk baru yang memiliki nilai guna yang tinggi. Dan dapat menciptakan peluang kerja bagi diri sendiri dan orang lain.

Usaha ini bergerak dibidang produksi minuman herbal berbahan dasar kulit buah kakao dan mereka kemas secara modern dalam 2 bentuk , yaitu sachet 25 gram dan combo 250 gram.

Pemasaran Litao Herbal Drink dilakukan dalam 2 cara, yaitu secara langsung maupun online. Hal ini dapat mempermudah interaksi  mereka dengan pembeli. Produk yang mereka hasilkan hanyalah minuman herbal saja yang memiliki rasa yang unik, dan harapan mereka minuman ini bisa menjadi alternatif pengganti kopi karena Litao Herbal Drink ini lebih menyehatkan tanpa kafein dan tanpa efek samping. Jadi setiap kalangan lapisan masyarakat dapat merasakan kenikmatan rasanya. Untuk izin produk sendiri mereka telah mengunjungi beberapa instansi seperti BPOM, MUI, Dinkes, Baristand, dll. Dan semua ini dalam proses dari pihak yang bersangkutan.

Pengembangan pemasaran Litao Herbal Drink tersebut dilakukan dengan cara mempromosikan secara langsung, secara online, dan pemasaran kepada pembeli secara langsung dan melayani pesan antar. Segmentasi dari produk ini adalah semua kalangan masyarakat Sumatera Barat, dan turis local maupun mancanegara. Karena minuman ini memiliki rasa yang unik dan dikemas dalam kemasan yang menarik, dan nama produk yang unik sehingga konsumen akan lebih tertarik. Produk dengan nama “Litao Herbal Drink” ini merupakan produk hasil inovasi dari limbah kulit buah kakao. Hal ini akan meningkatkan nilai guna dan nilai jual kulit buah kakao.

Produk yang berbahan dasar kulit buah kakao ini dilengkapi dengan bahan lainnya yaitu jahe, gula, susu, krimmer, dan vanili. Produk tersedia dalam 2 kemasan, sachet 25 gram seharga 3.000 rupiah dan combo 250 gram seharga 28.000 rupiah. Serta dalam bentuk penjualan mereka juga menyediakan dalam bentuk cup yang dapat langsung dikonsumsi oleh pembeli. Untuk yang ingin mencoba Litao Kobal dapat menghubungi 082389098121 dan Instagram @litaokobal serta email di litaokobal@gmail.com. (Fatih)

BPW Ar Risalah Sumbar Terima 500 Juta Untuk Wakaf Masjid


Badan Pengelola Wakaf (BPW) Ar Risalah Sumatera Barat menerima wakaf sebesar 500 juta rupiah dari dr. Hj. Rosdiana Safar, DSPK. Wakaf uang tersebut diterima langsung oleh Ketua Badan Pengelola Wakaf Ar Risalah, H. Mulyadi Muslim, Lc, MA di kediaman Rosdiana, Air Tawar Timur, Padang Utara, Rabu (3/7). Dana ini nantinya akan diperuntukkan untuk membangun masjid di kampus Perguruan Islam Ar Risalah, Padang.

Pada kegiatan serah terima sekaligus silaturahim yang juga dihadiri oleh Tim BPW Ar Risalah tersebut Mulyadi menyampaikan ucapan terimakasih kepada wakif yang telah memberikan kepercayaan kepada BPW Ar Risalah untuk mengelola dana wakafnya. Ia juga mengharapkan ke depannya pengelolaan asset wakaf oleh lembaga yang kredibel akan semakin baik dan mengalami peningkatan.

“Potensi wakaf sangat banyak, namun proses wakaf belum terjadi dikarenakan belum bertemunya wakif dengan nazhir, sehingga tidak terkelola dengan baik. Kita berharap ada sinergi yang beik ke depannya antara wakif dengan lembaga. Seperti Ibu Rosdiana, beliau mempunyai banyak kelebihan dan semangat. Kemudian, wakaf yang diberikan oleh beliau nantinya diperuntukan untuk pembangunan Masjid Baitul Ibnu Ismail di Ar Risalah Sumbar,” ujar Mulyadi Muslim.

Rosdiana Safar adalah seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik. Beberapa profesi pernah digelutinya, seperti dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Universitas Baiturrahmah, serta juga pernah bekerja di Kantor Kementerian Agama. Selain itu wanita yang berusia 81 tahun tersebut juga telah melahirkan karya tulis di bidang kedokteran, yaitu buku yang berjudul Parasitologi Kedokteran. (Fatih)

Lotua (Lilin Aromaterapi Daun Lidah Mertua) Produk Inovatif untuk Mengurangi Sick Building Syndrome

Saat ini fakta menunjukkan banyaknya polutan telah menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat dunia, salah satu diantaranya adalah masyarakat Indonesia. Menurut NASA polusi udara menyebabkan penyakit yang dikenal dengan nama sick building syndrome, yaitu suatu keadaan akut dari polusi udara yang terdapat dalam ruangan (indoor) yang terjadi dalam lingkungan rumah atau perkantoran dalam kondisi tertutup atau minim ventilasi. Kondisi tersebut menyebabkan mata dan hidung panas seperti terbakar, tenggorokan panas dan kering, kelelahan kronis, menurunkan kemampuan konsentrasi, gemetar, mual, otot kram, kulit kasar dan kering, sakit kepala, hati berdebar, batuk, pilek, dan napas tersengal.

Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh NASA tahun 1999, menunjukkan bahwa daun lidah mertua mampu menyerap lebih dari 107 unsur polutan berbahaya yang ada di udara. Penyerapan gas polutan oleh tanaman daun lidah mertua mempunyai kemampuan memberikan kesegaran udara pada ruangan yang terkena polusi gas beracun seperti karbon monoksida (CO), yang dikeluarkan oleh asap rokok dan AC. Keistimewaan lain sansevieria atau daun lidah mertua adalah mampu menyerap bahan-bahan beracun, seperti karbon dioksida (CO2), benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene.

Sebuah ide kreatif lahir dari tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UNP yang diketuai oleh Dela Khoiriyah (manajemen 2016). Ekstrak daun lidah mertua diolah menjadi lilin aroma terapi yang mampu mengurangi dampak sick building syndrome akibat dari polutan. Kelompok ini terdiri dari Rizki Adythia Erjon (manajemen 2016), Debby Maulina Sukmadani (pendidikan kimia 2016), Putri Suprijani(manajemen2016) dan Jihan Rizky Fadhilah(ilmu administrasi negara 2017). Dibimbing oleh Wawan Purwanto, MT. PhD tim ini berhasil mengembangkan daun lidah mertua menjadi suatu inovasi produk yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan praktis penggunaannya.


Satu pieces lilin Lotua dijual dengan harga 65.000 saja. Untuk pemesanan bisa dilakukan dengan menghubungi tim produksi melalui akun instagram @lotua_candles.

(Sabai)

4 Siswa Perguruan Islam Ar Risalah Wakili Sumbar Dalam Olimpiade Sains Nasional di Yogyakarta


Empat orang siswa Perguruan Islam Ar Risalah Sumatera Barat hari ini bertolak ke Yogyakarta, mereka akan mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) setelah berhasil lolos di tingkat Provinsi Sumbar beberapa waktu yang lalu, Ahad (30/6).

Siswa Ar Risalah yang mewakili Sumbar untuk bertanding di OSN tingkat nasional tersebut adalah M. Zhafif siswa kelas IV SD bertanding pada mata pelajaran IPA SD, M. Anugerah Bintang F siswa kelas VII SMP bertanding pada mata pelajaran IPS SMP, Ibnu Qayyim Assyauqi siswa kelas VIII SMP bertanding pada mata pelajaran matematika SMP dan M. Humam Ridho siswa kelas XI MA bertanding pada mata pelajaran kimia SMA.

Mereka bertanding pada ajang bergengsi ini dan bergabung bersama delegasi OSN dari Sumbar lainnya di tingkat Nasional hingga 6 Juli mendatang. Sebelumnya mereka juga telah mengikuti proses seleksi ketat dan bertahap dimulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/ kota, dan provinsi hingga akhirnya melaju ke nasional. (Fatih)

BPW Ar Risalah Sumbar Dijajaki Kerjasama Oleh Asuransi Syariah Sun Life Financial



Badan Pengelola Wakaf (BPW) Ar Risalah Sumatera Barat dijajaki kerjasama oleh Asuransi Syariah Sun Life, Rabu (26/6). Penjajakan dilakukan oleh Mukhsin Tarmidzi dan Metra Erawaty selaku Direktur dan Manager Sun Life di Kantor BPW Ar Risalah.

Saat menjamu kedatangan pihak Sun Life untuk penjajakan, Bidang Kesekretariatan dan Administrasi BPW Ar Risalah Sumbar Ilham Yuliandi mengatakan dalam dua hari kedepan akan dipersiapkan legalitasnya dan di follow up, ia mengharapkan kerjasama bisa ditindaklanjuti dengan konsep syariah.

"Kita membuka ruang dengan Bank, Asuransi dan Lembaga Keuangan Syariah lainnya untuk bekerjasama, termasuk dengan Asuransi Syariah Sun Life. Karena kebutuhan Ar Risalah untuk pendidikan sangat besar. Kita juga tunggu formula dari Sun Life terkait kerjasama yang akan dilakukan" Ujar Mulyadi Muslim selaku Ketua BPW Ar Risalah Sumbar saat diwawancara terkait penjajakan kerjasama tersebut. (Fahmi)