Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh NASA tahun 1999, menunjukkan bahwa daun lidah mertua mampu menyerap lebih dari 107 unsur polutan berbahaya yang ada di udara. Penyerapan gas polutan oleh tanaman daun lidah mertua mempunyai kemampuan memberikan kesegaran udara pada ruangan yang terkena polusi gas beracun seperti karbon monoksida (CO), yang dikeluarkan oleh asap rokok dan AC. Keistimewaan lain sansevieria atau daun lidah mertua adalah mampu menyerap bahan-bahan beracun, seperti karbon dioksida (CO2), benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene.
Sebuah ide kreatif lahir dari tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UNP yang diketuai oleh Dela Khoiriyah (manajemen 2016). Ekstrak daun lidah mertua diolah menjadi lilin aroma terapi yang mampu mengurangi dampak sick building syndrome akibat dari polutan. Kelompok ini terdiri dari Rizki Adythia Erjon (manajemen 2016), Debby Maulina Sukmadani (pendidikan kimia 2016), Putri Suprijani(manajemen2016) dan Jihan Rizky Fadhilah(ilmu administrasi negara 2017). Dibimbing oleh Wawan Purwanto, MT. PhD tim ini berhasil mengembangkan daun lidah mertua menjadi suatu inovasi produk yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan praktis penggunaannya.
Satu pieces lilin Lotua dijual dengan harga 65.000 saja. Untuk pemesanan bisa dilakukan dengan menghubungi tim produksi melalui akun instagram @lotua_candles.
(Sabai)
No comments
Post a Comment