BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Aliansi BEM SB beri Rapor Merah untuk IP-NA


Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sumbar  menggelar aksi evaluasi tiga tahun kinerja gubernur dan wakilnya di halaman depan Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (12/2/2019).

Aksi ini digelar berdasarkan sejumlah permasalahan yang hingga saat ini masih belum ditanggulangi. Berkaca dari realitas yang ada di lapangan, Aliansi BEM se-Sumbar menuliskan sebuah narasi yang berjudul “Rapor Merah Tiga Tahun Pemerintahan Irwan Prayitno-Nasrul Abit”. Rapor ini berisi lima tuntutan, yaitu proyek pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru, Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) Fiktif Sumbar, pemerataan pendidikan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, permasalahan tenaga pendidik, dan masalah LGBT.

Dikutip dari rapor merah tersebut, lima tuntutan ini diminta berdasarkan data yang diperoleh dari sejumlah media massa dan Badan Pusat Statistika. Oleh karena itu, BEM se-Sumbar melaksanakan aksi ini dengan tujuan pemerintah mendengarkan dan melaksanakan tuntutan mahasiswa, serta melanjutkan pengerjaan proyek pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru secepatnya, mengusut tuntas kasus SPJ Fiktif, meratanya pendidikan dan sarana prasarana, memperjelas nasib guru honorer agar memperoleh kesejahteraan yang baik, dan mengurangi atau menghilangkan LGBT di Sumbar.

“Persoalan mengenai jalan itu bukan mahasiswa saja yang mempertanyakan, tapi hati kita (staf pemerintah) pun tergelitik melihat itu,” kata Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, Nazwir.

Kemudian, Presiden Mahasiswa Unand, Ismail Zainuddin, berharap pemerintah Sumbar melaksanakan tuntutan-tuntutan dari mahasiswa dan benar-benar bekerja.

“Harapannya, pemerintah melaksanakan tuntutan dari kita, benar-benar bekerja, dan tiga tahun masa jabatan Irwan Prayitno-Nasrul Abit menjadi evaluasi penting bagi pemerintah di akhir jabatannya ini,” harapnya.

Koordinator Aksi Evaluasi Tiga Tahun Kinerja Gubernur Sumbar, Ananda Harahap, menginginkan kehadiran jalan tol tidak mematikan ekonomi rakyat kecil dan  mempercepat pembangunan jalan tol.

“Kita tidak ingin kehadiran jalan tol mematikan ekonomi rakyat kecil dan kita ingin pembangunan jalan tol dipercepat, karena sangat bermanfaat untuk mempercepat distribusi pemilik modal. Tidak hanya mempercepat distribusi pemilik modal saja, distribusi perekonomian rakyat kecil juga dipercepat untuk bisa masuk ke area, bahkan gratis,”  kata Ananda Harahap.

Sumber: Genta Andalas

« PREV
NEXT »

Facebook Comments APPID