BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Antara Indonesia dan Bahan Bakar Fosil

Gambar: PLTU Suralaya

        Bahan bakar fosil (Fossil Fuels) atau yang disebut juga dengan bahan bakar mineral merupakan sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon, seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam. Energi ini merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui atau terbatas. Energi bahan bakar fosil digunakan oleh manusia untuk menghasilkan listrik, pembakaran bahan bakar fosil yang dilakukan oleh manusia merupakan sumber utama dari salah satu gas rumah kaca, yaitu karbondioksia yang dipercaya penyebab terjadinya pemanasan global.

Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam bahan bakar fosil baik itu minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Bahkan sebagian besar sumber energi dalam kehidupan manusia memanfaatkan energi bahan bakar fosil tersebut yang hampir mencapai 95%, sebut saja contohnya energi minyak bumi untuk transportasi, energi batu bara untuk industri dan listrik, serta energi gas alam untuk kebutuhan rumah tangga. Namun, selain menguntungkan bagi kehidupan manusia, bahan bakar fosil juga memiliki dampak yang pada saat ini merupakan salah salah satu masalah besar bagi kehidupan manusia. Hasil dari pembakaran energi bahan bakar fosil yang merupakan salah satu penyumbang terjadinya pemanasan global telah dirasakan oleh manusia pada saat sekarang ini, baik itu di Indonesia maupun di negara lain. Tidak hanya manusia, bahkan makhluk hidup lain seperti flora dan fauna pun juga merasakan dampak buruk yang timbul akibat pemanasan global yang berasal dari penggunaan energi fosil.

Salah satu aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) yang ada di Indonesia yaitu direktur Walhi Bengkulu mengatakan “ Banyak negara sudah meninggalkan pembangkit berbahan batu bara seperti Tiongkok dan India, kenapa justru Indonesia menjerumus warga lewat batubara, Penambangan batu bara menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki terhadap tanah, sumber air, udara dan membahayakan kesehatan di sekitar pertambangan” kata Direktur WALHI Bengkulu. Pemanasan Global yang merupakan dampak dari pembakaran bahan bakar fosil pada saat inipun telah dapat dirasakan dalm kehidupan sehari-hari oleh masyarakat di dunia termasuk indonesia. Apakah kita akan membiarkan hal ini terus berlanjut dan membiarkan kepunahan makhluk hidup yang terjadi oleh pemanasana global yang disebabkan oleh pemakaian bahan bakar fosil, Tidak hanya itu, hasil dari proses tambang bahan bakar fosil seperti hal nya tambang batu bara juga sering ditemui memiliki pengaruh yang buruk terhadap lingkungan yang mengakibatkan kerusakan ekosistem, seperti ekosistem sungai hasil limbah proses tambang, hal ini tentu akan mengancam kelangsungan hidup makhluk hidup yang ada didalam ekosistem tersebut, lantas apakah kita akan membiarkan hal ini juga akan terus berlanjut. Semua berawal dari kita, bagaimana keadaan kehidupan di bumi dan keadaan di indonesia tergantung apa yang kita lakukan hari ini, mari lakukan hal kecil untuk mengurangi permasalahan yang ada, seperti kurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam kehidupan sehari-hari dan menggunakan energi yang ramah lingkungan dan terbarukan untuk kehidupan manusia yang lebih baik, dan juga untuk kelangsungan kehidupan makhluk hidup lainnya seperti flora dan fauna agar Indonesia tetap lestari.

DAFTAR PUSTAKA

Deny, Septian (2018). Bahan bakar fosil habis dalam 12 tahun Indonesia siap produksi mobil biofuel. www.merdeka.com. diakses pada tanggal 20 Agustus 2018.

Voa, Indonesia (2017). Bahan bakar fosil masih gerakkan sebagian besar ekonomi. Diakses pada tanggal 20 Agustus 2018

Walhi, Bengkulu (2016). Walhi tolak rencana PLTU. Diakses pada tanggal 22 Agustus 2018.

Toolkit, Fossil Fuels (2018). ClimateTracker. Diakses pada tanggal 15 Agustus 2018.

Penulis : Adenan Yandra Nofrizal

Email : adenannofrizal23@gmail.com
« PREV
NEXT »

Facebook Comments APPID