Padang (27/10), Pasar raya Padang sudah berbenah. Dari segi infrastruktur, banyak pembenahan yang dilakukan oleh Pemko Padang. Lewat tangan dingin Mahyeldi, Pasar Raya Padang kini lebih tertata.
Namun disayangkan, kondisi perekonomian Nasional yang memburuk, mengurangi rasa bahagia pedagang yang ada di Pasar Raya. Banyak pedagang yang mengaku ada tambahan omzet dari pelanggan baru yang datang karena Pasar sudah bersih, namun tak sedikit langganan lama yang mengurangi jumlah pembelian untuk berhemat.
Ketika ditelusuri oleh tim Babarito, Pembeli di Pasar raya, mayoritas adalah pedangan di pasar kecil dan pemilik usaha lain. Kenaikan harga dasar tentu membuat mereka harus mengurangi pembelian, karena kurangnya modal dan turunnya daya beli masyarakat.
Hal ini dirasakan oleh Yusmaini (Yus), pedagang gorengan yang tinggal di Rawang Kampung Jao ini mengaku terpaksa mengurangi pembelian bahan gorengan.
"Modal sedikit pak, harga-harga naik, kol dan cabe naik 2 kali, tepung naik hampir 3 kali lipat. Kami tidak mungkin naikkan harga jual, ndak ada yang beli nanti gorengannya. Terpaksa kami kurangi jumlah gorengan," jelas Yus.
Yus juga mengaku biasanya ada yang bisa disisihkan dari keuntungan untuk ditabung. Namun dengan harga bahan yang terus naik, keuntungan hanya mampu menutup biaya kebutuhan harian dan modal selanjutnya.
Senada dengan apa yang dikeluhkan Yus, Ni Mai (50), seorang juru masak pesta rumahan juga mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok. Kenaikan ini berdampak pada berkurangnya orderan pesta, karena hampir di semua tempat masyarakat berfikir untuk berhemat. Dia juga mengharapkan ada upaya lebih dari pemerintah baik dari tingkat daerah sampai pusat untuk menstabilkan harga bahan pokok.
Pembeli lainnya, Ja'far mengaku untuk bisnisnya tidak terlalu berpengaruh secara langsung karena memiliki konsumen yang tetap. Pria yang memiliki usaha Aqiqah ini mengaku untuk secara tidak langsung pastinya ada pengaruh.
"Kalau usaha kami, Aqiqah, tidak dapat pengaruh langsung dari kenaikan bahan, karena koreksi harga aqiqah masih bisa diterima konsumen. Namun, untuk perkembangan usaha tentu ini menyulitkan, ukuran pasar kami jadi terbatas bila harga bahan dasar termasuk harga kambing semakin tinggi. Ini barangkali pengaruh tidak langsungnya, usaha kami sulit berkembang," ujar Pria kelahiran Sungai Sapih ini.
Ja'far mengharapkan adanya upaya lebih dari pemerintah untuk menstabilkan harga kebutuhan dasar. Upaya ini mesti dilakukan dari tingkat nasional sampai ke daerah.
"Saya pernah sampaikan aspirasi warga terutama pedagang pada Walikota Padang, kebetulan punya jalur komunikasi ke Beliau. Ke depan katanya akan ada operasi penstabilan harga bahan pokok bila dinilai melewati ambang batas kemampuan mayoritas warga. Ya semoga saja ada langkah kongkret untuk meningkatkan ekonomi dan menstabilkan harga." tutupnya.
(apuk)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Facebook Comments APPID
Most Reading
-
Dai kondang Indonesia asal Provinsi Riau, Ustaz Abdul Somad hari ini, Minggu (22/10/2017) memberikan ceramah kepada masyarakat kota Padan...
-
Walikota Mahyeldi meninjau lokasi pembangunan terminal type A di Anak Aie Kecamatan Koto Tangah, Ahad (21/1/2018). Rencananya, peletaka...
-
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Pesisir Selatan untuk kegiatan kampanye Gerakan Stop Bullying, penyanyi Muslim asal Inggris Harris J meny...
-
Pasangan nomor urut satu Emzalmi-Desri kalah telak melawan nomor urut dua Mahyeldi-Hendri. Seperti informasi yang dilaporkan sebelumnya...
-
Pasangan Mahyeldi-Hendri dipastikan menang dalam hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei di Pilkada Padang Dalam pidato ke...
Categories
50Kota
Anak
berita
Dharmasraya
DPD RI
DPR RI
EKONOMI
Haji
internasional
investasi
Islam
Kabar Sumbar
Kecelakaan
KESEHATAN
Kesenian
kuliner
Liga 1
mui
NASIONAL
OLAHRAGA
padang
PADANG RANCAK
PadangRancak
PALESTINA
pariaman
PARIWISATA
Payakumbuh
pemilu2019
PENDIDIKAN
Pertanian
pesantren
Pesisir Selatan
pilkada
politik
PrabowoSandi
Ramadhan
Sepakbola
Sumbar
Tarung Derajat
TEKNOLOGI
No comments
Post a Comment