Pemko Pariaman lakukan pemancangan perdana tiang bangunan Masjid Terapung yang akan menjadi ikon wisata religi Kota Pariaman di tingkat Provinsi Sumbar yang berada di kawasan Desa Pauh Barat, Kota Pariaman, Senin, (2/7/2018).
Pemancangan tonggak perdana ini juga ditandai penandatanganan prasasti oleh Walikota Pariaman di lokasi Pembangunan Masjid Terapung tersebut yang disaksikan langsung Asisten Administrasi Umum Pprov Sumbar Nasir Ahmad, Wawako Genius Umar, Muspika dan Muspida Pariaman, Pimpinan BUMN/BUMD, Kepala OPD, Camat dan Kepala Desa/Kelurahan se-Kota Pariaman.
Walikota Mukhlis Rahman mengungkapkan keberadaan bangunan Masjid ini nantinya dapat membawa perubahan yang lebih baik lagi bagi masyarakat Kota Pariaman dan sekitarnya.
"Karena untuk membangun masjid terapung ini saja memerlukan biaya yang cukup besar yang tidak mungkin dibangun dalam waktu satu tahun, akan tetapi butuh waktu beberapa tahun untuk mengerjakannya mengingat pembiayaannya bersumber dari APBD Kota Pariaman, termasuk juga mengenai perizinannya melalui rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Sumbar," tutur Mukhlis.
Ia melanjutkan, Alhamdulillah Pemko Pariaman telah penuhi dan lengkapi perizinan tersebut sehingga tepat pada HUT Kota Pariaman ke-16 ini pembangunannya bisa kita mulai.
Mukhlis Rahman, merasakan mendapat sebuah kehormatan tersendiri karena dipenghujung kepemimpinannya masih berkesempatan untuk menanamkan tiang perdana Pembangunan Masjid Terapung ini.
Ia juga berharap dengan diraihnya suara terbanyak Pilkada Kota Pariaman oleh Genius Umar dan Mardison Mahyuddin dapat melanjutkan pembangunan masjid ini sampai selesai sehingga di HUT Kota Pariaman ke-21 bangunan Masjid ini selesai dan Genius Umar dapat Meresmikan Pembangunan pemakaian Masjid Terapung Kota Pariaman.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Nasir Ahmad mewakili Gubernur Sumbar mengatakan bahwa bangunan masjid ini bukan saja untuk ibadah tetapi Pusat pendidikan dan pengembangan islam, perkembangan ekonomi karena akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Sumbar yg menganut sistem Adat basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah.
Ia berharap bangunan masjid terapung yang akan menjadi sebagai ikon Kota Pariaman dalam Provinsi Sumbar ini tidak hanya dibangun melalui APBD, namun dukungan pihak lain dalam mendukung percepatan pembangunan secara bergotong royong baik yg diranah maupun yang dirantau.
"Jangan sampai masjid ini dibangun hanya untuk kualitasnya saja, tapi mari kita bangun juga kualitas dari sumber daya manusia, khususnya generasi muda sendiri yg juga menjadi kewajiban pemerintah dan pelaku kepentingan dalam mencapai manfaat dari masjid itu sendiri," tutupnya. (warman)
Sumber: Minangkabaunews
No comments
Post a Comment