DEBAT PILKADA Program Mahyeldi-Hendri Lebih Menyentuh Rakyat
A.K
-
1:06 PM
Edit this post
Padang, Singgalang, Pasangan nomor urut dua, Mahyeldi Ansharullah-Hendri Septa, dalam debat publik calon walikota/wakil walikota Padang yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), lebih menguasai masalah. Program yang ditawarkan lebih menyentuh rakyat dan realistis. Keberhasilan yang diraih selama Mahyeldi memimpin di Padang, juga tetap dilanjutkan.
Pada debat terakhir, putaran ketiga di Hotel Gran Inna Muara, Kamis (21/6) malam, Mahyeldi-Hendri juga lebih paham dan terobosan yang ditawarkan juga menyejukkan dan diyakini banyak pihak, kemajuan kota Padang ke depan di segala bidang, di tangan Mahyeldi-Hendri, Insyaallah terwujud.
Debat terakhir ini mengusung tema agama dan pendidikan lalu dilanjutkan sesi kedua dengan tema, sosial dan budaya. Menurut Mahyeldi, untuk mewujudkan warga kota yang maju dan berbudaya, maka agama dan pendidikan adalah modal utamanya.
"Oleh karenanya visi kami dalam membangun Padang ke depan adalah Mewujudkan Masyarakat Kota Padang Yang Madani, berbasis pendidikan, perdagangan dan pariwisata unggul serta berdaya saing," kata Mahyeldi.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman selama empat tahun dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kegiatan keagamaan, serta merealiasasikan visi dan misi, maka Mahyeldi-Hendri merencanakan program pemerataan penempatan guru, pembinaan yang berkelanjutan, penguatan ciri khas sekolah berdasarkan potensi daerah, sehingga mampu melahirkan sumberdaya manusia beriman, kreatif, inovatif dan berdaya saing.
"Alhamdulilah kerja keras itu telah membuahkan hasil, Indeks Pembangunan Manusia Kota Padang 81,58 ( tertinggi di Sumbar dan melebihi IPM Nasional). Tahun ini Padang juga berhasil meraih rata-rata nilai UN tertinggi tingkat Sumbar," terang Mahyeldi.
Selanjutnya, untuk melanjutkan potensi siswa, dan mempermudah proses pembelajaran, maka lima tahun ke depan, Mahyeldi-Hendri meluncurkan program unggulan, membangun 500 ruang kelas baru untuk SD dan SMP. Menurutnya, jika sekolah bisa satu shif, maka cukup banyak waktu yang tersedia untuk menyelenggarakan pendidikan yang mengintegrasikan antara iptek dan imtaq.
Mahyeldi juga menjelaskan, kerja serius dalam bidang pendidikan dan keagamaan akan nampak hasilnya pada 5, 10 tahun ke depan. Supaya hasilnya bisa maksimal dan sesuai harapan, maka faktor penghambatnya seperti kenakalan remaja, Napza, atau pun penyakit masyarakat lainnya mesti ditanggulangi secara bersama-bersama, dengan mensinergikan semua potensi yang dimiliki, mulai dari ulama, cendikiawan, akademisi, pemuda, Satpol PP dan penegak hukum.
"Melanjutkan penyelenggaraan pesantren ramadhan, kegiatan keagamaan, seni budaya dan olahraga yang lebih berkualitas adalah komitmen kami dalam mewujudkan masyarakat yang sehat lahir dan batin," sebutnya.
Bahkan tambah Hendri Septa, juga dibangun pusat kreativitas dan inovasi pemuda (Youth Center) sebagai program unggulan. Ini adalah dalam rangka mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang inovatif, sehat dan juga meminimalisir penyakit masyarakat.
Ada yang menarik pada debat terbuka tersebut. Masing-masing paslon saling bertanya dan menanggapi setiap jawaban. Pada sesi itu, pasangan nomor urut dua Mahyeldi - Hendri bertanya kepada paslon nomor urut satu, Emzalmi - Desri. Pertanyaan yang cukup simple namun butuh jawaban yang tepat.
"Kapan pak Emzalmi akan membangun landmark di Padang?," tanya Mahyeldi.
Ditanya begitu, Emzalmi pun menjawab. Menurutnya, untuk melakukan pembangunan harus merujuk kepada RPJMD sehingga tidak keluar dari rencana pembangunan yang ditetapkan.
"Kepala daerah tidak boleh keluar dari RPJMD. Jika melanggar bisa dipidana, kurungan dua tahun atau subsider Rp 500 juta," kata Emzalmi.
Pada malam itu, Emzalmi terkesan tidak dapat memberi kepastian kapan akan dibangun Landmark di Padang. Emzalmi menjawab teknis dan berputar-putar. "Kalaupun membuat landmark, butuh proses dan waktu panjang. Tidak bisa setahun, tapi lima tahun," kata Emzalmi.
Mendengar jawaban itu, Mahyeldi pun langsung menanggapi. Menurutnya, sebenarnya dirinya sudah memulai pembangunan Landmark. "Saya sudah memulainya sejak 2017 lalu," tegas Mahyeldi sambil memperlihatkan master plane yang sudah selesai,sehingga penonton bertepuk tangan secara meriah.
Seperti diketahui, kawasan RTH Imam Bonjol hingga Masjid Agung Nurul Iman akan jadi Landmark Kota Padang. Pemko Padang bahkan sudah mengadakan lomba desain Landmark tersebut pada 2016 lalu.
Dipilihnya lokasi sepanjang RTH Imam Bonjol hingga Masjid Agung Nurul Iman sebagai Landmark Kota Padang karena berada di tengah pusat kota. Menurut Mahyeldi beberapa waktu lalu mengatakan, di Indonesia sangat jarang kota yang memiliki lapangan hijau seperti lapangan Imam Bonjol.
"Kita punya itu," sebut Mahyeldi.
Mahyeldi menyebut, di sekitar lokasi akan berdirinya Landmark terdapat sejumlah kantor dan bangunan penting sehingga dapat menunjang Landmark itu sendiri. "Di sekitarnya terdapat balaikota lama, Pasar Raya, Kantor Dinas Pendidikan dan lainnya, sehingga sangat menunjang landmark itu sendiri," pungkas Mahyeldi.
Dalam debat putaran terakhir ini KPU menghadirkan panelis, yakni, Prof. Syofiarma Marsidin dari UNP, Afrizal dari Unand, Raudha Thaib dari Bundo Kanduang, Irwan Matondang dari UIN Imam Bonjol, dan Nur Salihin UNU Sumbar.
Mahyeldi menyebutkan, adanya komitmen bersama dalam mencegah penyakit masyarakat dapat dilihat dari data kepolisian. Alhamdulilah tindakan kriminal bisa ditekan. penanganan anak jalanan, pengemis dan gangguan kejiwaan yang dilakukan secara terpadu dan juga bekerjasama dengan TNI mampu menekan pertambahannya. Inovasi dalam penanganan penyakit masyarakat yang bekerjasama dengan TNI mendapat apresiasi dari pemeritah pusat.
"Ke depan kita kuatkan peran keluarga sebagai basis utama pendidikan dalam menyiapkan generasi masa depan. Pembinaan keluarga lewat Dinas Kesehatan, posyandu, pos bindu serta lembaga pemberdayaan lainnya akan kita maksimalkan dalam mengokohkan ketahanan keluarga. Pengelolaan hotel,tempat hiburan, rumah kos dan penginapan juga kita disiplinkan, sehingga peluang terjadinya tindakan kriminal dan kejahatan juga bisa ditekan. Insya Allah jika kita bersinergi dan komit dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku, maka harapan kita, Kota Padang Menjadi Kota Madani akan menjadi kenyataan," ujar Mahyeldi.
Pada debat sebelumnya yang mengusung tema Penegakan Hukum (Perda), Politik, Pemerintahan, Reformasi birokrasi, Pelayanan Publik, Pemberantasan Korupsi dan keterbukaan informasi, pasangan Mahyeldi tetap berpegang pada keberhasilan yang dicapai serta terobosan hebat dan rasional yang akan direalisasikan.
"Visi kami, Mewujudkan Masyarakat Kota Padang Yang Madani, berbasis pendidikan, perdagangan dan pariwisata unggul serta berdaya saing. Maknanya, masyarakat yang taat hukum, sadar politik, pemerintahan yang melayani, terciptanya suasana yang aman, nyaman dengan kondisi perekonomian masyarakat yang terus membaik. Inilah yang dalam bahasa agamanya disebut dengan Baldatun Toyyibatun wa Rabbun Ghafur," sebutnya.
Dalam menangani, isu dan kasus yang ada di tengah-tengah masyarakat saat ini seperti hukum, keamanan dan ketertiban masyarakat masih terdapat gangguan, karena adanya kasus geng motor, tawuran, prostitusi, narkoba dan penyakit masyarakat lainya, maka sesuai kewenangan pemerintah daerah, akan dilakukan, penguatan SDM Satpol PP yang humanis dan berkarakter, sehingga konsiten dalam penerapan perda.
Berikutnya, memperkuat jalinan sinergisitas dengan aparat penegak hukum dan semua unsur forkopimda/Muspida, ulama, cerdik pandai, bundo kanduang, dan tokoh masyarakat serta organisasi -organisasi kepemudaan.
"Selanjutnya, menjadikan seruan walikota Padang tentang Program 1821 (penguatan ketahanan keluarga dengan program padang mengaji dan membaca) dari jam enam sore sampai jam sembilan malam. Sehingga mampu menurunkan tingkat kenakalan remaja dan juga menyiapkan generasi muda yang berakhlak mulia," jelasnya.
Dalam bidang pemerintahan dan reformasi birokrasi, selain mengacu kepada regulasi pusat soal manajemen perubahan, penguatan organisasi, kualitas pelayanan publik, pengawasan dan evaluasi, di Pemko Padang ditambah dengan sisi religiusnya sehingga SDM kota Padang tidak sekadar takut pada peraturan yang berlaku, tetapi lebih takut kepada pengawasan Allah SWT.
"Implementasinya adalah peningkatan efektivitas reformasi birokrasi, budaya kerja aparatur dan pelayanan publik sesuai peraturan yang ada dan pendalaman potensi SDM secara terukur lewat talent maping. Inilah progul kedua kami,"imbuhnya.
Pada debat kedua, dengan tema pembangunan ekonomi, UMKM, industri, pertanian, pariwisata, peningkatan lapangan kerja, lingkungan hidup, tata kota, infrastruktur Kota, penanggulangan bencana, kelautan dan perikanan, lagi Mahyeldi memperlihatkan kapasitasnya sebagai pemimpin yang terbukti mendongkrak kemajuan di Kota Padang. Bicara fakta, bukti dengan gaya kepemimpinan yang santun dan merakyat.
"Strategi kita menggerakkan roda pembangunan di Padang dengan revitalisasi objek wisata adalah pilihan tepat. Karena pengembangan pariwisata terbukti mampu menggerakkan sektor lainnya, tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Ketika kita berhasil membenahi pantai Padang saja, ternyata sektor jasa (hotel, restoran dan rumah makan), pusat belanja tumbuh pesat. Lapangan kerja baru muncul, Infrastruktur lainnya juga demikian," imbuhnya.
Pendapatan Asli Daerah sektor pariwisata meningkat 26 % pada 2017 dibanding 2016. Hasil pencapaian pajak kita juga meningkat, tahun 2017 mencapai Rp450 miliar yang sebelumnya tahun 2014 cuma Rp315 miliar. Oleh karenanya untuk lima tahun kedepan akan dilanjutkan pengembangan kawasan wisata terpadu gunung Padang, sembilan belas pulau-pulau kecil, dan wilayah timur Kota Padang. "Inilah program unggulan ketiga kami," kata dia.
Konsekwensi dari pengembangan pariwisata, maka semua infrastruktur pendukungnya akan dibenahi, mulai dari pelebaran jalan, pengaspalan, betonisasi, perbaikan drainase, pengendalian banjir terpadu serta meningkatkan indeks kemudahan berusaha di Kota Padang. Alhamdulilah dalam 4 tahun ini sudah berhasil melakukan betonisasi dan pengaspalan jalan mencapai 294,92 km (89%)..
Setelah merevitalisasi pasar raya dan pasar-pasar penyangga, seperti Banda Buek, Nanggalo, Lubuk Buaya dan sekarang yang sedang berjalan pasar Kuranji, kita akan lanjutkan dengan membangun kampung tematik dalam pengembangan ekonomi lokal masyarakat berdasarkan potensi wilayah. Ini adalah progul ke sebelas pasangan Mahyeldi-Hendri.
Untuk bidang pertanian, disiapkan saluran irigasi dan sarana pertanian lainnya yang memadai. Begitu pula pengembangan UMKM, di samping tetap melanjutkan pelatihan pengembangan usaha dan fasilitasi bantuan permodalan, juga akan menyiapkan aplikasi-aplikasi digital untuk UMKM melakukan promosi usahanya sekaligus transaksi untuk memasuki pasar global.
"Dalam bidang lingkungan, setelah 8 tahun Adipura sebagai simbol kota bersih tidak menyapa kita, Alhamadulilah dengan program 55 (meletakkan sampah pada jam 5 sore hingga 5 pagi), relawan kebersihan, kesadaran hidup bersih di setiap perkantoran dan partisipasi masyarakat. Tahun 2017 Adipura kembali kepangkuan warga kota Padang. Ke depan program ini akan kita lanjutkan. Jika hari ini bank sampah kita baru 19 titik, maka dalam lima tahun ke depan ditargetkan 1 bank sampah/perkelurahan. Di samping mengurangi sampah, keberadaan bank sampah juga berfungsi untuk menumbuhkan kesadaran hidup bersih, menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi beban anggran pemerintah. Motto kita adalah Sampah sumber energi, Padang bersih karena partisipasi warganya," paparnya.
Terukur, Lugas dan Santun
Tiga kali debat tersebut, pasangan nomor dua, Mahyeldi-Hendri, tidak hanya menguasai masalah, bicara berdasarkan fakta dan terukur tapi juga lebih lugas dalam menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan moderator maupun panelis. Setiap pertanyaan dijawab dengan data akurat. Bahkan tidak bertele-tele.
"Pasangan nomor urut dua selalu menjawab lugas dan terarah," kata Endri, seorang warga yang selalu mengikuti jalannya debat.
Endri mengaku dirinya sudah tiga kali mengikuti jalannya debat publik. Debat pertama dan kedua disaksikannya langsung. Sedangkan debat semalam didengarnya melalui radio. "Mahyeldi jawabannya terukur. Berdasarkan data dan hasil kerjanya selama ini," ujar lelaki yang berdomisili di Palinggam ini.
Anto juga berujar sama. Menurutnya, pasangan nomor urut dua menguasai jalannya setiap debat. Cara bertanya kepada "lawan" cukup santun, tetapi menohok. Keduanya dinilai tidak arogan dalam menjawab. Bahkan tidak menonjolkan latar belakang dirinya masing-masing.
"Itu kelebihan pasangan ini. Tidak angkuh. Tetap merendah dan santun Padahal publik tahu, reputasi Pak Mahyeldi. Begitu pula sosok anak muda, Hendri Septa, tamatan luar negeri, punya jaringan kuat, pengusaha. Memang beginilah tipikal pemimpin yang dirindukan itu," ujarnya. (88)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Facebook Comments APPID
Most Reading
-
Dai kondang Indonesia asal Provinsi Riau, Ustaz Abdul Somad hari ini, Minggu (22/10/2017) memberikan ceramah kepada masyarakat kota Padan...
-
Walikota Mahyeldi meninjau lokasi pembangunan terminal type A di Anak Aie Kecamatan Koto Tangah, Ahad (21/1/2018). Rencananya, peletaka...
-
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Pesisir Selatan untuk kegiatan kampanye Gerakan Stop Bullying, penyanyi Muslim asal Inggris Harris J meny...
-
Pasangan nomor urut satu Emzalmi-Desri kalah telak melawan nomor urut dua Mahyeldi-Hendri. Seperti informasi yang dilaporkan sebelumnya...
-
Pasangan Mahyeldi-Hendri dipastikan menang dalam hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei di Pilkada Padang Dalam pidato ke...
Categories
50Kota
Anak
berita
Dharmasraya
DPD RI
DPR RI
EKONOMI
Haji
internasional
investasi
Islam
Kabar Sumbar
Kecelakaan
KESEHATAN
Kesenian
kuliner
Liga 1
mui
NASIONAL
OLAHRAGA
padang
PADANG RANCAK
PadangRancak
PALESTINA
pariaman
PARIWISATA
Payakumbuh
pemilu2019
PENDIDIKAN
Pertanian
pesantren
Pesisir Selatan
pilkada
politik
PrabowoSandi
Ramadhan
Sepakbola
Sumbar
Tarung Derajat
TEKNOLOGI
No comments
Post a Comment