Selasa (23/10) jenazah Nurhayati (85) yang merupakan jamaah Masjid Ikhlas Simpang GIA, Tabing, Kota Padang dimandikan di rumah duka. almarhumah disholatkan di Masjid yang menjadi saksi tempatnya beramal dan mendalami ilmu keagamaan.
Di Masjid itu, dulunya, Mahyeldi, Walikota Padang mengajar TPA dan menjadi guru ngaji jamaah yang dewasa. Nurhayati merupakan salah satu jamaah setia dari pengajian bersama Mahyeldi.
Tokoh masyarakat Koto Tangah, Pun Ardi, yang diminta mewakili Mahyeldi untuk menyelenggarakan Jenazah menyebutkan mestinya Buya Mahyeldi langsung yang ikut menyelenggarakan jenazah almarhumah.
"Buya kebetulan sedang ada kegiatan penting yang tidak bisa ditinggalkan, jadi beliau menyampaikan kepada saya untuk mewakili," ujar Pun Ardi.
Menurut Pun Ardi, Almarhumah punya kedekatan tersendiri dengan Buya. Buya Mahyeldi cukup lama menjadi Guru Mengaji bagi jamaah di Masjid ini sebelum dah bahkan ketika sudah mulai merintis karir politiknya.
"Bagi Buya, menjadi Guru Mengaji itu sudah kewajiban. Hingga jamaah, seperti almarhumah ini juga merasakan kenyamanan dalam pengajian dengan Buya," kata salah satu orang dekat Mahyeldi ini.
Pun Ardi pun mengungkapkan, warga dan jamaah yang ada di sekitar Masjid dapat meneladani almarhumah. Di mana sampai di usia senja, menuntut ilmu guna memperbaiki amal ibadah itu menjadi hal yang penting.
Di Masjid itu, dulunya, Mahyeldi, Walikota Padang mengajar TPA dan menjadi guru ngaji jamaah yang dewasa. Nurhayati merupakan salah satu jamaah setia dari pengajian bersama Mahyeldi.
Tokoh masyarakat Koto Tangah, Pun Ardi, yang diminta mewakili Mahyeldi untuk menyelenggarakan Jenazah menyebutkan mestinya Buya Mahyeldi langsung yang ikut menyelenggarakan jenazah almarhumah.
"Buya kebetulan sedang ada kegiatan penting yang tidak bisa ditinggalkan, jadi beliau menyampaikan kepada saya untuk mewakili," ujar Pun Ardi.
Menurut Pun Ardi, Almarhumah punya kedekatan tersendiri dengan Buya. Buya Mahyeldi cukup lama menjadi Guru Mengaji bagi jamaah di Masjid ini sebelum dah bahkan ketika sudah mulai merintis karir politiknya.
"Bagi Buya, menjadi Guru Mengaji itu sudah kewajiban. Hingga jamaah, seperti almarhumah ini juga merasakan kenyamanan dalam pengajian dengan Buya," kata salah satu orang dekat Mahyeldi ini.
Pun Ardi pun mengungkapkan, warga dan jamaah yang ada di sekitar Masjid dapat meneladani almarhumah. Di mana sampai di usia senja, menuntut ilmu guna memperbaiki amal ibadah itu menjadi hal yang penting.
(apuk)
No comments
Post a Comment