Pola makan yang didominasi oleh makanan berlemak tinggi dan rendah serat (junkfood) dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit yang berhubungan dengan kolesterol. Studi epidemiologi di Jepang menemukan bahwa konsumsi isoflavon bermanfaat mengurangi konsentrasi kolesterol serum pada hiperkolesterolemia sehingga dapat menurunkan insiden kanker payudara (Aldercreutsz, 1998 & Golberg, 1996). Kandungan senyawa isoflavon yang tinggi dapat ditemukan pada tempe yang sudah di fermentasi. Hal inilah yang kemudian dikembangkan oleh Mahasiswa UNP.
Berbeda dari tempe biasa yang diberi spora atau ragi lalu disimpan. Tempe temuan Mahasiswa UNP ini diproses dengan cara baru. Terinspriasi dari tempe gembus yang diolah dari ampas tahu lalu disimpan, mereka mengembangkan inovasi baru yaitu dengan merendam selama dua hari ampas tahu yang sudah dibungkus ke dalam air bekas rendaman kacang kedelai. Hal inilah yang menyebabkan meningkatnya kandungan senyawa isoflavon dalam tempe.
Temuan yang diikutkan dalam Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) ini diketuai oleh Syamsi Khairani (Kimia/2014). Bersama kedua rekannya Adilah Afikah (Kimia/2016) dan Wahyu Dilla Abdullah (Fisika/2015) menjelaskan bahwa tujuan dari penelitian mereka ini awalnya adalah untuk mengungkapkan keuntungan proses fermentasi baik alami maupun buatan untuk meningkatkan senyawa isoflavon. Sedangkan metode yang mereka gunakan adalah sensory evolution dan taguchi setelah itu melakukan uji SEM.
(Sabai)
No comments
Post a Comment