Sumatera Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki risiko terjadi bencana yang cukup tinggi, terutama bencana gempa. Risiko bencana gempa dapat menimpa siapa saja tanpa terkecuali, termasuk anak-anak penyandang autisme. Berdasarkan penjelasan dari Kepala Sekolah SLB YPPA AUTISMA Padang, tim PKM Universitas Andalas merancang suatu kegiatan yang disebut FUN THERAPY, yaitu suatu kegiatan dimana siswa-siswi akan diterapi menggunakan game android. Game tersebut akan terdiri dari berbagai level, dimana masing-masing level akan berisikan materi mengenai pemahaman dasar dalam upaya mitigasi bencana gempa. Tim ini beranggotakan Lucyana Lufti, Hafiz Surahman, Muhammad Idil Fitra, Irvan Zikri (Teknik Elektro) dan Rahmadani (Psikologi) dari Universitas Andalas.
Berdasarkan studi melalui survei literature yang membahas tentang penanganan anak-anak autisme didapatkan metode pendidikan yang dapat diterapkan sebagai upaya penyelesaian yaitu dengan menerapkan metode belajar classical conditioning yaitu penciptaan respon terkondisi pada anak-anak autisme berupa pemasangan stimulus tidak terkondisi (bunyi sirine) dengan stimulus terkondisi (situasi gempa) yang diharapkan akan menimbulkan respon terkondisi, yaitu berupa evakuasi diri. Penerapan metode ini dilakukan menggunakan media mobile game sehingga akan menyenangkan untuk dilakukan, dan anak autisme lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
Game tersebut merupakan langkah lain yang digunakan dalam mediasi penyampaian materi mitigasi gempa terhadap anak-anak autisme. Melalui metode yang diberikan secara bertahap dan menarik siswa-siswi diharapkan dapat melaksanakan serangkaian prosedur penyelamatan diri tanpa halangan dari keterbatasan yang mereka miliki. Setelah dilaksanakannya beberapa kali kegiatan FUN THERAPY, terjadi peningkatan pemahaman. Mereka paham apa itu gempa, benda-benda yang aman dan tidak aman saat gempa, serta cara mengevakuasi diri saat gempa terjadi. Maka mitigasi yang dilakukan dengan menerapkan metode ini yang dilaksanakan secara kontinu akan mampu meningkatkan pemahaman siswa-siswi autisme terhadap gempa dan upaya dasar untuk menyelamatkan diri saat terjadi bencana gempa. Walaupun mereka tidak paham apa yang terjadi, namun setidaknya mereka mengetahui apa yang harus dilakukan pertama kali jika terjadi gempa. Hasil yang diperoleh pada kegiatan FUN THERAPY ini adalah terjadi peningkatan pemahaman dari siswa-siswi autisme. Terjadi perubahan sikap dan perilaku dari siswa-siswi autisme terdapat upaya mitigasi bencana gempa, Salut buat anak Unand!. (dr)
Home
Unlabelled
Mahasiswa Unand Ciptakan Terapi Bencana untuk Anak-Anak Berkebutuhan Khusus Menggunakan Mobile Game
Mahasiswa Unand Ciptakan Terapi Bencana untuk Anak-Anak Berkebutuhan Khusus Menggunakan Mobile Game
penapen
-
6:23 PM
Edit this post
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Facebook Comments APPID
Most Reading
-
Dai kondang Indonesia asal Provinsi Riau, Ustaz Abdul Somad hari ini, Minggu (22/10/2017) memberikan ceramah kepada masyarakat kota Padan...
-
Walikota Mahyeldi meninjau lokasi pembangunan terminal type A di Anak Aie Kecamatan Koto Tangah, Ahad (21/1/2018). Rencananya, peletaka...
-
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Pesisir Selatan untuk kegiatan kampanye Gerakan Stop Bullying, penyanyi Muslim asal Inggris Harris J meny...
-
Pasangan nomor urut satu Emzalmi-Desri kalah telak melawan nomor urut dua Mahyeldi-Hendri. Seperti informasi yang dilaporkan sebelumnya...
-
Pasangan Mahyeldi-Hendri dipastikan menang dalam hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei di Pilkada Padang Dalam pidato ke...
Categories
50Kota
Anak
berita
Dharmasraya
DPD RI
DPR RI
EKONOMI
Haji
internasional
investasi
Islam
Kabar Sumbar
Kecelakaan
KESEHATAN
Kesenian
kuliner
Liga 1
mui
NASIONAL
OLAHRAGA
padang
PADANG RANCAK
PadangRancak
PALESTINA
pariaman
PARIWISATA
Payakumbuh
pemilu2019
PENDIDIKAN
Pertanian
pesantren
Pesisir Selatan
pilkada
politik
PrabowoSandi
Ramadhan
Sepakbola
Sumbar
Tarung Derajat
TEKNOLOGI
No comments
Post a Comment