BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Mahasiswa Unand Ciptakan Terapi Bencana untuk Anak-Anak Berkebutuhan Khusus Menggunakan Mobile Game

 Sumatera Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki risiko terjadi bencana yang cukup tinggi, terutama bencana gempa. Risiko bencana gempa dapat menimpa siapa saja tanpa terkecuali, termasuk anak-anak penyandang autisme. Berdasarkan penjelasan dari Kepala Sekolah SLB YPPA AUTISMA Padang, tim PKM Universitas Andalas merancang suatu kegiatan yang disebut FUN THERAPY, yaitu suatu kegiatan dimana siswa-siswi akan diterapi menggunakan game android. Game tersebut akan terdiri dari berbagai level, dimana masing-masing level akan berisikan materi mengenai pemahaman dasar dalam upaya mitigasi bencana gempa. Tim ini beranggotakan Lucyana Lufti, Hafiz Surahman, Muhammad Idil Fitra, Irvan Zikri (Teknik Elektro) dan Rahmadani (Psikologi) dari Universitas Andalas.

Berdasarkan studi melalui survei literature yang membahas tentang penanganan anak-anak autisme didapatkan metode pendidikan yang dapat diterapkan sebagai upaya penyelesaian yaitu dengan menerapkan metode belajar classical conditioning yaitu penciptaan respon terkondisi pada anak-anak autisme berupa pemasangan stimulus tidak terkondisi (bunyi sirine) dengan stimulus terkondisi (situasi gempa) yang diharapkan akan menimbulkan respon terkondisi, yaitu berupa evakuasi diri. Penerapan metode ini dilakukan menggunakan media mobile game sehingga akan menyenangkan untuk dilakukan, dan anak autisme lebih mudah memahami materi yang disampaikan.

Game tersebut merupakan langkah lain yang digunakan dalam mediasi penyampaian materi mitigasi gempa terhadap anak-anak autisme. Melalui metode yang diberikan secara bertahap dan menarik siswa-siswi diharapkan dapat melaksanakan serangkaian prosedur penyelamatan diri tanpa halangan dari keterbatasan yang mereka miliki. Setelah dilaksanakannya beberapa kali kegiatan FUN THERAPY, terjadi peningkatan pemahaman. Mereka paham apa itu gempa, benda-benda yang aman dan tidak aman saat gempa, serta cara mengevakuasi diri saat gempa terjadi. Maka mitigasi yang dilakukan dengan menerapkan metode ini yang dilaksanakan secara kontinu akan mampu meningkatkan pemahaman siswa-siswi autisme terhadap gempa dan upaya dasar untuk menyelamatkan diri saat terjadi bencana gempa. Walaupun mereka tidak paham apa yang terjadi, namun setidaknya mereka mengetahui apa yang harus dilakukan pertama kali jika terjadi gempa. Hasil yang diperoleh pada kegiatan FUN THERAPY  ini adalah terjadi peningkatan pemahaman dari siswa-siswi autisme. Terjadi perubahan sikap dan perilaku dari siswa-siswi autisme terdapat upaya mitigasi bencana gempa, Salut buat anak Unand!. (dr)

« PREV
NEXT »

Facebook Comments APPID