BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Rektor IAIN Bukittinggi: Cadar Mengganggu


Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi tetap mempertehankan kode etik yang diterapkan civitas akademik kepada dosen dan mahasiswa, yakni selama berada di kampus dan proses mengajar untuk tidak menggenakan cadar. Hal demikian disampaikan pihak IAIN Bukittinggi dalam konferensi pers dengan beberapa awak media pada Jumat (16/3/2018).

Rektor IAIN Bukittinggi mengatakan aturan dan kode etik yang telah dibuat wajib dipatuhi oleh seluruh civitas akademik baik dosen maupun mahasiswa. Karena pakaian yang bersangkutan tidak termasuk pakaian formal yang disepakati IAIN yakni tidak menggunakan penutup wajah.

"IAIN Bukittinggi telah menetapkan untuk berpakaian sesuai kode etik kampus sesuai syariat islam tidak memakai cadar," ungkapnya.
Menurutnya  Mengajar memakai cadar membuat penyampaian materi pelajaran kepada mahasiswa tidak maksimal. proses mengajar dibutuhkan ekspresi wajah, mimik dan intonasi, ujarnya.Terkait dosen Hayati Syafri yang dinonaktifkan dari kegiatan belajar mengajar, pihak IAIN memberikan waktu kepada yang bersangkutan untuk memikirkan kembali kode etik.

"Sesuai hal tersebut maka IAIN Bukittinggi memberikan waktu kepada yang bersangkutan tentang komitmen tersebut dengan membebastugaskan yang bersangkutan untuk mengajar," tuturnya. (IG)

« PREV
NEXT »

Facebook Comments APPID