Beragam makanan dan minuman dijual di Lapau Nasi Putri Sunyi ini. Di pagi hari, LNPS menyediakan sarapan ketupat gulai dan beragam minuman seperti kopi hitam, kopi susu, teh panas/dingin, teh susu dan minuman siap saji seperti cappucino, teh tarik, ginseng dll. Siangnya, LNPS menyervis pengunjungnya dengan Nasi Padang dengan berbagai macam lauk-pauk. Sedangkan sore harinya, insyaallah LNPS akan menyediakan makanan ringan seumpama pisang dan singkong spesial.
Peresmian outlet Kopi Dindiang ke 8 ini dihadiri beberapa orang tokoh masyarakat, diantaranya Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) padang H Agus ‘Abien’ Suardi, Ketua DPD PAN padang Hendri Septa yang juga calon wakil wali kota Padang dan penggerak Kopi Dindiang Miko Kamal. Disamping tokoh-tokoh di atas, hadir pula pemilik outlet Kopi Dindiang pertama (Lapau Ongga) Sutoyo, beberapa orang akademisi dari Universitas Taman Siswa Padang dan chef Ruslan serta kepala restoran Daima Hotel Agus S. Beberapa orang wartawan televisi, radio, media cetak dan online juga menghadiri peresmian.
Inisiator Kopi Dindiang Miko Kamal yang juga merupakan dosen Hukum Universitas Bung Hatta Padang menyatakan kegembiraannya atas diresmikannya outlet Kopi Dindiang ke 8. Miko merinci, sebelum diresmikannya outlet ke 8 ini, Kopi Dindiang sudah eksis di Pasa Mudiak Padang (Lapau Ongga), Dharmasraya (Lapau Ayah), di Kolaka Sulawesi Tenggara (Warung PWI dan Boboho), Payakumbuh (Family Benteng), Aie Pacah (Kantin Koperasi Univ. Bung Hatta) dan Indarung (Lapau Linphony).
“Inti dari gerakan sosial-berbagi Kopi Dindiang adalah membangun dan menebalkan rasa empati di tengah masyarakat. Empati adalah kata kunci suatu negara. Sebuah negara akan maju dan sejahtera bila di tengah-tengah masyarakatnya terbangun rasa empati yang kuat. Sebaliknya, sebuah negara akan terbelakang terus bila di negara itu berlangsung praktikyang tidak menunjukkan rasa empati,” Miko menambahkan.
No comments
Post a Comment