BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Setelah Kartu Kuning,Jokowi Terima "Surat Cinta" dari BEM SB




Jumat 9/02/18 kemarin, melalui BEM UNP untuk menyampaikan aspirasi Mahasiswa BEM se-Sumatera Barat memberikan “Surat Cinta” kepada Presiden RI melalui MenRistekdikti. Sebelumnya, BEM UNP sudah melakukan Konsolidasi dengan BEM Se-Sumatera Barat. 

Untuk menyampaikan Aspirasi kepada presiden RI, BEM UNP melakukan cara yang lebih halus pada saat kuliah umum yang di hadiri langsung oleh Presiden RI. Kuliah umum yang direncanakan pada tanggal 8 februari 2018 namun diundur menjadi tanggal 9 februari 2018. Sehingga menjelang kedatangan Presiden RI, BEM UNP maupun BEM se-Sumatera Barat tidak mendapatkan kepastian kuliah umum yang akan diadakan bersama dengan Presiden RI. 

Kemarin Jumat, Presiden Mahasiswa UNP mendapatkan informasi bahwa Kuliah Umum dengan Presiden RI digantikan dengan Kuliah Umum bersama MenRistekdikti. Sekaligus peresmian gedung Laboratorium FBS (fakultas Bahasa dan Seni ) dan FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam). Sementara Presiden RI ke UNP hanya sekedar bertemu dengan pimpinan UNP dengan jadwal yang tidak pasti. 

Pada saat kuliah umum bersama Menristekdikti yaitu Prof.H.Mohamad Nasir,Ph.D,Ak. Presiden Mahasiswa UNP,Tanzilal Wanda Rizki memberikan “Surat Cinta” yang berisi aspirasi mahasiswa aliansi BEM se-Sumatera Barat untuk diberikan kepada Presiden RI. Dengan alasan tidak ada ruang diskusi antara Presma UNP dengan KemenRistekdikti.

Ada beberapa Isi surat cinta yang diberikan oleh BEM Sumatera Barat ini berupa kondisi saat ini yang terjadi di indonesia, tuntutan dan solusi yang ditawarkan dari permasalahan yang terjadi. “Kondisi saat ini impor beras memunculkan kebingungan publik yang dikeluarkan pemerintahan awal tahun 2018 yang merugikan rakyat khususnya petani indonesia. Kontrak blog Migas Rokan berakhir 2019 yang dilanda kemelut yang menyebabkan berbagai masalah muncul kepermukaan, mulai dari ketergantungan impor minyak semakin besar,naik turunnya harga minyak dunia yang mengganggu stabilitas ekonomi nasional. Rencana pembangunan Geothermal(minyak bumi) dikabupaten solok yang akan berdampak pada lingkungan dan masyarakat sekitar. Dan banyaknya diskriminasi yang terjadi bahkan penganiyaan dan pembunuhan terhadap ulama”. 

Dari permasalahan yang terjadi tersebut BEM se-Sumatera Barat menawarkan solusi berupa “mengingatkan semua pihak terkait untuk bisa amanah serta profesional dalam mengemban tugas dan wewenang,menghidupkan kembali koperasi sebagai media ketahanan ekonomi indonesia, pemasifan sosialisasi dunia pertanian agar para pemuda bangsa sadar akan potensi indonesia sebagai negara agraris,meningkatkan kecintaan dan kebanggaan profesi petani, dan meminta daerah kabupaten solok dan sumatera barat maupun pusat untuk meninjau kembali untuk rencana pembangunan Geothermal berbagai pertimbangan yang sudah dijelaskan”.

BEM Se-Sumatera Barat juga mengajukan beberapa tuntutan yaitu menuntut koordinasi ynag baik antar instansi/lembaga pemerintahan, sehingga tidak merugikan rakyat, melakukan pemutakhiran data dibidang pertanian agar kebijakan yang dikeluarkan lebih valid, menolak keras tindak kekerasan terhadap ulama dan menuntut lembaga yang berwajib mengusut kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap ulama, merevisi UU migas mengenai penyetaraan BUMN dan swasta serta mengambil alih pengelolaan migas nasional yan masih produktif dan meminta realisasi janji Kampanye Jokowi –Jk yang belum terealisasi mengenai Kedaulatan Energi.(A.K)
« PREV
NEXT »

Facebook Comments APPID