BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Ini Penyebab Molornya Pengerjaan Jembatan Sungai Dareh


Penyelesaian jembatan  Sungai Dareh yang digadang-gadang akan tuntas akhir tahun ini tampaknya tidak akan terealisasi. Pasalnya, hingga saat ini, pengerjaannya baru sekitar 70 persen. Di samping itu, juga ada kendala cuaca dan komponen jembatan yang harus didatangkan dari luar negeri.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Dharmasraya Junaidi Yunus, menyebutkan, kemungkinan target penyelesaian jembatan Sungai Dareah akan molor dari jadwal yang direncanakan, akhir tahun ini.

”Dalam perjalanannya, ada beberapa kendala penyebab molornya penyelesaian jembatan tersebut,” ujarnya kepada Padang Ekspres, kemarin. Adapun kendala dimaksud adalah cuaca yang sering hujan.

Di samping itu, beberapa komponen jembatan didatangkan dari luar negeri. Seperti kabel yang didatangkan dari Polandia, angkur dari Thailand dan ada satu komponen lagi yang dibeli dari Jepang.

”Jika tidak ada aral melintang, kami prediksikan seluruh komponen tersebut akan sampai pada tanggal 28 Desember dengan empat kontainer. Butuh waktu sekitar 21 hari untuk memasang komponen itu. Insya Allah, sekitar tanggal 1 Februari jembatan sudah selesai dikerjakan,” terang Junaidi.

Penyelesaian pembangunan jembatan Sungai Dareh sudah tertunda beberapa kali. Seharusnya, selesai pada bulan Desember tahun 2016, tapi tertunda hingga bulan Juni 2017 dikarenakan adanya review design. Namun, sampai bulan Juni juga tidak kelar, akhirnya dilakukan addendum (kontrak atau surat perjanjian yang berarti tambahan klausula atau pasal yang secara fisik terpisah dari perjanjian pokoknya) sampai bulan Desember tahun 2017. Ternyata, pengerjaan juga tidak tuntas dan akhirnya disepakati hingga bulan Februari tahun 2018.

”Pihak kontraktor harus didenda atas keterlambatan tersebut, terhitung Januari hingga pekerjaan jembatan tuntas. Berapa nilainya dendanya, secara keseluruhan kami belum bisa hitung, yang pasti pihak kontraktor harus bertanggung jawab terhadap keterlambatan tersebut,” tegas Junaidi.

Seperti diberitakan sebelumnya,  jembatan yang di-design sama persis dengan design jembatan Barelang Kepulauan Batam itu, digadang-gadang  bakal jadi ikonnya kabupaten yang berjulukan negeri petro dolar tersebut. Jembatan dengan panjang  180 meter dan lebar 12 meter dengan satu bentang cable stayed kurang lebih 140 meter tersebut dengan alokasi dana Rp91 miliar dengan kontraktor PT Cahaya Tunggal Abadi (PT CTA).

Bahkan beberapa waktu yang lalu, Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moewanto, langsung meninjau pelaksanaan pembangunan jembatan dengan tujuan untuk percepatan pembangunan jembatan itu.

Berita: Padang Ekspres
Wartawan: Zulfia Anita
Editor: Elsy
« PREV
NEXT »

Facebook Comments APPID