Foto @Udajefri |
Angka ini mengalami kenaikan hingga 42,66 persen dibanding Juli 2017, di mana wisman asal Malaysia ke Sumatra Barat sebanyak 2.689. Secara total, jumlah wisman asal Malaysia mencakup 73,64 persen dari total wisman yang berkunjung ke Sumbar.
Peringkat kedua negara penyumbang wisman terbanyak ke Sumatra Barat adalah Australia, yakni sebanyak 341 orang di Agustus 2017, atau 6,55 persen dari seluruh jumlah wisman. Sementara Prancis mencatatkan 64 wisman di Agustus 2017 atau 1,23 persen dari total kunjungan wisman ke Sumbar.
Kepala BPS Sumbar Sukardi menjelaskan, kedatangan wisman ke Sumatra Barat sangat bergantung pada ketersediaan penerbangan langsung menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman. Tercatat, jumlah wisman yang datang ke Sumatra Barat melalui BIM dan Pelabuhan Teluk Bayar pada Agustus 2017 sebanyak 5.209 orang. Angka ini naik 27,67 persen dibanding wisman pada Juli 2017 sebanyak 4080 orang.
"Yang datang ke Sumatra Barat, sangat bergantung pada penerbangan langsung yang menuju BIM. Sehingga yang banyak ke Sumatra Barat adalah warga negara Malaysia. Yang lain ada tapi sedikit yakni Australia dan lainnya," ujar Sukardi di Kantor BPS Sumbar, Senin (2/10).
BPS juga merilis tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Sumatra Barat pada Agustus 2017 mencapai rata-rata 54,86 persen atau turun 2,45 persen dibanding TPK pada Juli 2017. Sementara rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di hotel berbintang pada Agustus 2017 tercatat 1,53 hari.
Sumber: Republika
No comments
Post a Comment