BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Sempat Selamat, “Pak Ogah” yang Ditabrak Kereta Akhirnya Meninggal


"Tim medis kami berhasil menghentikan pendarahan di kaki kiri korban yang nyaris putus. Namun, pendarahan dikepala ini yang membuat kondisi korban terus memburuk sampai akhirnya beliau meninggal dunia. Korban meninggal dunia setelah dua jam ditangani oleh pihak dokter kami," kata Yusirwan Yusuf kepada Haluan saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Senin (30/10).

Yusirwan juga menuturkan saat ditangani dokter, keluarga korban datang ke Rumah Sakit. Selama penanganan, keluarga terus menemani dibalik tirai pembatas pasien dengan pengunjung. Namun setelah mengetahui korban tidak terselamatkan, keluarga lebih memilih untuk membawa korban ke rumah duka di Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah dan menolak untuk divisum.

"Keluarga menolak divisum luar mauoun dalam. Jadi keterangan lebih detail tidak ada. Hanya saja dari keterangan dokter yang menangani korban, terdapat pendarahan di kepala dan luka robek sekitar 4 cm di bagian kepala belakang. Kemudian kaki kiri korban patah di atas mata kaki dan robek sekitar 6 cm. Di bagian kaki kiri inilah yang hampir putus," katanya.

Selain luka-luka tersebut, juga terdapat luka lain dibeberapa bagian tubuh korban seperti mengalami retak tulang di pinggang bagian kiri dan luka lecet disekujur tubuh. Selama ditangani dokter, korban tidak sadarkan diri sampai akhirnya meninggal dunia.

Sementara itu Kapolsek Padang Utara, Kompol Zulkafde menuturkan pihaknya susah untuk melakukan penyelidikan dan pengembangan kasus kecelakaan kereta api karena korban telah meninggal dunia. Jikapun korban tertabrak kereta api karena dikejar oleh seseorang, itu kesalahan terletak kepada korban karena lari ke arah kereta api yang sedang melaju.

"Kalaupun ada yang mengejar korban, kenapa korban malah lari kearah kereta api yang sedang berjalan direlnya. Itu yang salah korban itu sendiri. Tapi kami belum bisa menyimpulkan apakah ada korban dikejar orang karena suatu masalah atau murni upaya bunuh diri," kata Kapolsek.

Sebelumnya, kejadian yang menimpa Azwarman ini membuat geger warga di deoan Kampus UNP dan TNI AD Yonif 133/ Yudha Sakti. Tubuhnya yang kurus terpental ke tepi jalan raya tepatnya didepan gapura Yonif 133 Yudha Sakti setelah ditabrak kereta api Sibinuang yang datang dari arah Pariaman, Minggu (29/10) sekitar pukul 11.18 WIB.

Kejadian ini terekam oleh CCTV Yonif 133/ Yudha Sakti yang memperlihatkan Azwarman lari kencang seperti mengejar lokomotif kereta api Sibinuang dari seberang jalan (dari depan gerbang UNP-red) dan sampai pada akhirnya dirinya terpental usai ditabrak kereta api.

Dalam rekaman juga terlihat salah seorang anggota TNI AD Yonif 133/ Yudha Sakti, Pratu Dora Febrianto (25) yang daat itu sedang piket berupaya untuk menyelamatkan korban. Namun dirinya kalah cepat dengan laju kereta api. (h/mg-hkl/ang)

Sumber: Harian Haluan
« PREV
NEXT »

Facebook Comments APPID