BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Infrastruktur Dikebut, Jembatan Cambago di Sumbar Diresmikan


Satu lagi jembatan di Sumatra Barat diresmikan. Kali ini, giliran Jembatan Campago Kampung Dalam, Kecamatan Lima Koto, Kabupaten Padang Pariaman diresmikan oleh Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit, pada Senin (23/10). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar memang sedang mengebut penggarapan infrastruktur jalan untuk mempermudah konektivitas antar kabupaten atau kota. Hal ini sejalan dengan target pengembangan industri pariwisata di Sumatra Barat.

Nasrul menilai, Jembatan Campago tergolong megah untuk ukuran jalan kabupaten. Hal ini menunjukkan taraf kemajuan Padang Pariaman yang juga merepresentasikan masifnya pembangunan di Sumbar. Apalagi, Padang Pariaman juga menjadi satu kabupaten yang wilayahnya "menyumbang" lahan untuk pembangunan jalur tol Padang-Pekanbaru yang ditargetkan rampung 2025 mendatang. Tahap I, ruas Padang-Sicincin dijadwalkan bisa beroperasi pada 2019.


Nasrul juga menyampaikan, Padang Pariaman juga menyediakan 678 hektare lahan untuk pembangunan kawasan terpadu Tarok City. Pembangunan kawasan ini, lanjutnya, telah mendapat restu dari berbagai pihak termasuk investor dari Jerman. Tarok City juga akan dilengkapi pengembangan industri teknologi informasi dan pabrik perlengkapan lainnya.

Anggota Badan Pengawas Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Harry Azhar Azis menambahkan, peresmian Jembatan Campago menjadi simbol keseriusan pemerintah daerah dalam menggarap infrastruktur. Ia berharap fungsionalnya jembatan tersebut mampu mendorong perputaran ekonomi masyarakat setempat.

"Saya yang juga merupakan tali keturunan darah dengan nagari kampuang dalam ini. Sebagai tanggung jawab moral ikut serta membantu pembangunan daerah," katanya.

Jembatan Campago sendiri memiliki panjang 50 meter, lebar enam meter dengan ruas pejalan kaki selebar 0,5 meter di sisi kiri dan kanan jembatan. Proyek ini dimulai pembangunannya pada 2016 lalu, meski perencanannya sudah berjalan sejak 2015.

Rep: Sapto Andika Candra
Red: Gita Amanda
Sumber: Republika
« PREV
NEXT »

Facebook Comments APPID