BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Pengerjaan Gedung Kebudayaan Sumbar: Lambat Tapi Pasti


Pembangunan gedung kebudayaan Sumatera Barat (Sumbar) terus berlanjut dari tahun ke tahun. Pembangunan dilakukan secara bertahap yang dimulai sejak 2 tahun silam, yakni pada tahun 2015.

Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Prov. Sumbar konsisten untuk menyelesaikan pembangunan Gedung Kebudayaan Sumbar, meskipun dengan cara mencicil karena keterbatasan anggaran tersedia.

Bangunan yang dibuat bertingkat lima ini, dilengkapi dengan berbagai fasilitas di dalamnya, menelan biaya yang cukup besar yakni sekitar Rp57 milyar. Mau tidak mau, Dinas PUPR Sumbar mengalokasikan anggaran secara bertahap, diantaranya tahun 2017 sebesar Rp24,9milyar, tahun 2016 sebesar Rp18,9 milyar dan tahun 2015 sebesar Rp13,5milyar.

Seperti diketahui, Keberadaan Gedung Kebudayaan Sumbar di Jln. Samudera Kota Padang – Sumbar sanggatlah strategis. Oleh karena itu, konsultan perencana CV. Arce membuat disain bangunan sedemikian rupa supaya bisa menjadi daya tarik wisatawan yang datang ke Padang-sumbar.

Kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Fathol Bari mengatakan, “Dalam melaksanakan pekerjaan, kontraktor haruslah disiplin serta melakukan koordinasi yang baik dengan semua pihak terkait, agar pekerjaan dapat berjalan lancara tanpa adanya hambatan.

Dengan demikian maka pekerjaan dapat terselesaikan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan”, sarannya.

Untuk tahun 2017 ini, Pembangunan Gedung kebudayaan Sumbar Zona. A (Lanjutan Tahap. III) yang merupakan tahap akhir (final), dipercayakan pengerjaannya pada PT. PUTRA GIAT PEMBANGUNAN (PGP)

PUTRA GIAT PEMBANGUNAN (PGP), Rusdi yang akrab disapa Edi menjelaskan, “Dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik pembangunan Gedung Kebudayaan Sumbar dikerjakan sesuai dokumen pelaksanaan.

Sebagai perusahaan yang sudah bergerak selama puluhan tahun di bidangnya, maka PT. PUTRA GIAT PEMBANGUNAN (PGP) bekerja secara profesional dengan mengedepankan mutu dan kwalitas, tegasnya.

Pada pembangunan tahap akhir (finishing) ini, ada 6 (enam) uraian pekerjaan yang harus diselesaikan diantaranya Pekerjaan Pendahuluan, Struktur, Arsitektur, Site Development, Mekanikal Elektrikal dan Pekerjaan Ground Tank.

“Mengingat faktor cuaca yang tidak stabil maka pekerjaan pada saat ini difokuskan pada pekerjaan arsitektur dan pekerjaan mekanikal elektrikal yang ada di dalam gedung, seperti Pekerjaan Pondasi Dan Dinding, Pekerjaan Reiling Tangga, Pekerjaan Pintu/Jendela Kaca & Aksesoris, Pekerjaan Panel Gypsum Dan Grc Ukiran + Rangka, pekerjaan Lantai, Pekerjaan Plafond, Pekerjaan Sanitair dan Pekerjaan Finishin, penyambungan listrik, pekerjaan kabel tray, pekerjaan instalasi sound system, pekerjaan instalasi cctv + instal program, pekerjaan instalasi fire alarm dan lainnya”.

Sementara itu, Konsultan Pengawas, Cv. Bimigide Consulting Enginering, Boy yang ditemui Jumat (18/8) di lokasi proyek mengatakan, “Pekerjaan berjalan normal sesuai dengan schedule yang sudah ada serta melalui tahap dan alur semestinya”.

Contoh, Sebelum pekerjaan pemasang plafon maka terlebih dahulu diselesaikan pekererjaan elektrikal, agar tidak ada pekerjaan yang mengulang dua kali, jelasnya.

Semua pekerjaan kontruksi dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen kontrak kerja, baik pembesian, beton bertulang ataupun lainnya. Bahkan semua material yang dipakai, melalui persetujuan Dinas PUPR Sumbar.

Menurutnya, PT. PUTRA GIAT PEMBANGUNAN (PGP) sudah bekerja sesuai dengan RKS dan motode pelaksanaan, maka diprediksi semua pekerjaan dapat terselesaikan dalam waktu sebagaimana yang sudah ditetapkan. 

Terlihat, pada minggu ke-5, progres pekerjaan masih berjalan stabil atau sesuai dengan rencana yang ada, ucap Boy.

Sumber: http://laksusnews.com/taman-budaya-sumbar-2017-final-pt-pgp-konsisten-tuntaskan-pekerjaan/
« PREV
NEXT »

Facebook Comments APPID